MAJALAHCEO.COM,KOTA BANDUNG,- | Pada Minggu 2 Oktober 2022 dini hari Faridz Firdaus (20), bersama rekan rekannya berkunjung ke salah satu Kafe di Kota Bandung,(20/10/2022).
Keberadaannya di Kafe tersebut menurut Fathir kakak dari almarhum untuk merayakan ulang tahun dosen karena adiknya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung,
" Menurut saksi di lapangan peristiwa tersebut terjadi di depan sebuah Kafe yang berada di Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, pada hari Minggu 2 Oktober 2022 dini hari" jelas Fathir
"Adik saya meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di RSHS Bandung" kata Fathir Muhammad kakak korban.
Malam itu ada keributan di dalam kafe, lalu pihak sekuriti menyuruh pengunjung kafe keluar semua. Pelaku yang tidak dikenal menusukkan senjata tajam kepada Faridz," kata Fathir.
Fathir menjelaskan, Faridz saat itu datang bersama temannya ke kafe. Niatnya untuk merayakan ulang tahun dosennya. "Untuk merayakan ulang tahun dosen, diajak sama dosen," ujarnya.
Saat kejadian, teman-teman Faridz berhamburan, sedangkan Faridz bertahan di lokasi kejadian hingga insiden nahas itu terjadi. Faridz diduga menjadi korban salah sasaran.
"Dari keterangan temannya, nggak ada permasalahan sama pelaku itu, malah nggak kenal sama sekali," jelasnya.
Faridz pun langsung dibawa ke RSHS Bandung oleh sekuriti kafe. Dari informasi sejumlah saksi di TKP, korban diduga ditusuk menggunakan sebilah pisau. "Ulu hatinya (luka tusuk pada tubuh korban)," ucap Fathir.
Hingga saat ini belum diketahui pelaku dalam kejadian ini. Menurut Fathir kakak korban kejadian ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan masih dalam proses penyelidikan.
Namun setelah dua pekan lebih sejak korban dinyatakan meninggal dunia, belum ada titik terang yang mengarah kepada pelaku. Pihak keluarga berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku.
Fathir selaku kakak korban berharap keadilan bisa di wujudkan agar pelaku bisa terungkap dan cepat diproses untuk mendapatkan hukuman yang setimpal dan sesuai dengan Undang-undang.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga Fathir beserta keluarga merasa kaget dan keberatan karena di saat keluarganya sedang berduka kehilangan salah satu keluarganya dan menjadi korban penusukan juga harus menanggung biaya rumah sakit yang jumlahnya lumayan besar
Fathir menyampaikan bahwa pihaknya harus menanggung lagi biaya rumah sakit saat korban di rawat di RSHS Bandung
" Saya kaget karena diawal estimasi biaya rumah sakit hanya 4 juta an (4.385.400,-) tapi kenapa ketika saya datang pada hari Senin 17 Oktober 2022 berubah menjadi 40 juta dan ketika datang lagi hari Kamis 20 Oktober naik lagi nominalnya menjadi lebih besar yaitu 69. 595. 250," tutur Fathir.
#Tim
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram