MAJALAHCEO. COM,SUKOHARJO----Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, melaksanakan Safari Sholat Jumat dengan mengunjungi Masjid Walisongo, Desa Singopuran, Kecamtan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (27/1/2023).
Seusai pelaksanaan Sholat Jumat, Kapolres yang didampingi Pejabat Utama (PJU) Polres Sukoharjo tersebut memperkenalkan diri kepada para jamaah yang hadir di Masjid Walisongo Kartasura.
Kapolres mengatakan tujuan melaksanakan Safari Sholat Jumat sebagai upaya silaturahmi untuk mempererat hubungan Polri dengan masyarakat.
“Kami izin bersilaturahmi dengan Takmir Masjid Walisongo serta masyarakat Kartasura, mudah-mudahan dengan silaturahmi dapat memperpanjang umur dan menambah rejeki,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres mengajak masyarakat untuk menjaga kamtibmas diwilayahnya masing-masing.
Kapolres menyampaikan bahwa Polres Sukoharjo mempunyai layanan kepada masyarakat berupa layanan Call Center dengan nomor 110, maupun WA Lapor Pak Kapolres di nomor hp 081234342003 dimana masyarakat dapat berkonsultasi tentang keamanan dengan tujuan menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Sukoharjo.
"Salah satu contoh permasalahan yang sering kita hadapi adalah tentang maraknya pemuda-pemuda yang kerap melakukan balap liar diwilayah Kartasura. Disini kita mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama dapat mengantisipasi hal tersebut, karena balap liar juga mengganggu kenyamanan," ujarnya.
Kapolres menambahkan, Polres Sukoharjo tidak kurang berupaya dalam melakukan tindakan atau antisipasi terhadap balap liar tersebut. "Namun lebih baik lagi jika pihak keluarga yang mengantisipasi agar anak-anak tidak ikut-ikut dalam giat balap liar tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut, AKBP Wahyu juga mengimbau kepada orang tua agar mengawasi pergaulan putra-putrinya dalam bermedia sosial. Sebab dengan media sosial dapat menghubungkan kita dengan berbagai macam orang yang bahkan belum kita kenali.
"Media sosial (Medsos) ini seperti pedang bermata dua. Apabila digunakan dengan baik akan menimbulkan manfaat, dan apabila digunakan untuk kegiatan negatif juga akan menimbulkan hal yang buruk," jelasnya.
"Karena keluarga merupakan unit terkecil yang dapat menjadi benteng memilah arus informasi yang diterima melalui tradisi dan cara khas yang dimiliki tiap keluarga. Pembinaan ditingkat keluarga akan mempersempit ruang tindakan yang mengarah pada tindakan negatif," tandas Kapolres.
(Jun/Sumber Humas Polres Sukoharjo)
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram