Keterangan foto: Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi
Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat, mengatakan seluruh lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengelola sampah di kota tersebut.
Pada rapat sebelumnya, pihaknya juga sudah memanggil pengelola pasar, perumahan, stasiun, camat, lurah, dan pelaku usaha kuliner untuk berkolaborasi menciptakan bank sampah di wilayah masing-masing.
Kolaborasi itu bisa mempercepat pengurangan sampah dengan memilah sejak awal mana yang bisa atau tidak bisa lagi didaur ulang.
Ditambah lagi Pemkot Jakbar telah meraih Anugerah Adipura dari Kementerian LHK pada tahun lalu dalam kategori Kota Metropolitan, sehingga harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan ke depannya.
Para camat dan lurah harus rutin dan aktif mengecek lokasi, menjalin komunikasi yang baik dengan ketua RT/RW, serta warga lingkungan sekitar.
"Ingat, Pemkot Jakbar tahun lalu nomor satu terbaik dibanding empat kota metropolitan lain di DKI," kata Hendra.
Sementara itu, pada Oktober nanti Kementerian LHK mulai melakukan penilaian ke lebih dari 250 kabupaten/kota yang masuk klasifikasi kategori yang dipantau dalam Anugerah Adipura 2023.
Penilaian mencakup pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH) di suatu wilayah, seperti di kawasan permukiman, jalan, pasar, taman dan ruang publik lainnya.
Pemerintah Kota Jakarta Barat fokus membenahi 78 lokasi dalam rangka penilaian Adipura 2023 khususnya dalam bidang pengelolaan sampah dan penataan lingkungan.
Keterangan foto: Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi
Ditempat terpisah, ditemui awak media dikantornya, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi mengatakan bahwa, Terkait dengan Persiapan Event Piala Adipura, Suku Dinas Jakarta Barat senantiasa selalu membenahi Lingkungan agar tetap terjaga suasana. Adipura ini bukan hanya pada saat penilaian saja tetapi Nilai nilai Adipura kita terapkan dalam setiap tugas. Oleh karena. Itu ada 3 aspek yang menjadj target. Yaitu, kinerja. Pengelolaan Sampah , kinerja kebersihan dan kinerja keteduhan kota. Kita jaga tentunya melibatkan seluruh UKPD melalui Bapak Walikota Jakarta Barat. Telah melakukan kordinasi yang baik. Lakukan Sinergi dan kolaborasi, jadi tidak ada lagi masing - masing UKPD memikirkan UKPD nya sendiri, " ungkapnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, benar-benar kita Sinergi dan Berkolaborasi, artinya dalan pelaksanaan tugas kita terlibat seluruh jajaran Walikota Jakarta barat menyikapi Adipura ini" kata Achmad.
" Hal hal lain nilai Adipura ini adalah menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk melakukan Gerakan Pulpilah, yaitu Kumpul, Pilah, Olah. Sampah tidak dibuang tetapi setelah sampah dikumpulkan, kemudian. Dipilah pilah bila Sampah anorganik bisa menjadi sumber Energi, kalau sampah yang organik bisa membantu ekosistem lingkungan sekitar dengan membuat kompos. Bagi masyarakat yang ada tempat bisa Buat Lubang Sampah Biopori," ujarnya .
Achmad Berharap Masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan Gerakan tersebut. Sehingga sampah bisa tertangani tidak terbuang.
Untuk sampah dipilah Anorganik tentunya ada yang bernilai dan ada tidak bernilai. Yang bernilai sampah tidak terbuang. Gerakan Pulpilah di Jakarta butuh kesabaran dan. Perjuangan,"paparnya.
"Hal hal lain dalam Adipura adalah sampah tidak boleh dibakar karena bisa menimbulkan pencemaran udara. Kita Bijak Mengolah sampah tidak bakar sampah dengan melakukan gerakan Pulpilah," katanya.
"Dalam Adipura menciptakan Lingkungan yang semakin bersih, yaitu melakukan upaya -upaya petugas tidak boleh lihat sampah menumpuk, kita selalu menekankan hal tersebut bila ada sampah menumpuk atau berantakan.
Upaya menjadikan Kota selalu bersih dan susana pohon teduh, jadi. Bersih, Teduh dan sampah terolah.
Jadi ada 3 sektor, Sampah Terolah, Bersih Lingkungannya, Kota menjadi Teduh, tutupnya (DOD/ahm)
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram