Kamis, 17 Oktober 2024

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Undang Tokoh-Tokoh Penting diprediksi untuk Persiapan Kabinet Masa Depan

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Undang Tokoh-Tokoh Penting diprediksi untuk Persiapan Kabinet Masa Depan


MAJALAHCEO.COM, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil puluhan calon menteri untuk kabinetnya yang akan bertugas selama lima tahun ke depan. 

Prabowo menyatakan bahwa semua calon yang dipanggilnya sudah siap untuk menjalankan tugas sebagai menteri.

Pemanggilan ini berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10), mulai siang hingga malam hari. Para calon menteri ini memiliki latar belakang yang beragam.

Prabowo menjelaskan bahwa semua tokoh yang diundang telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi menteri. Menurut Prabowo, pemanggilan ini dilakukan untuk mengonfirmasi kesediaan mereka.

“Mereka sudah menyatakan siap membantu saya. Hari ini hanya untuk memastikan, saya tanyakan lagi apakah mereka benar-benar siap untuk membantu saya dalam bidang yang saya tawarkan,” kata Prabowo setelah pemanggilan calon menteri hari pertama.

“Alhamdulillah, semuanya menyatakan kesanggupannya,” lanjutnya.

Prabowo juga memberikan beberapa arahan kepada para calon menteri. Ia menegaskan bahwa kabinetnya nanti harus bekerja dengan semangat tim.


“Saya menekankan beberapa hal terkait arah kebijakan. Saya puas karena suasana sangat baik. Semua mengerti bahwa kita harus bekerja dengan baik, keras, dan sebagai tim, mengingat dunia saat ini penuh ketidakpastian. Kita benar-benar perlu bekerja sama sebagai satu tim yang solid,” jelas Prabowo.

Berikut adalah nama-nama calon menteri yang dipanggil pada hari pertama:

Prasetyo Hadi,Natalius Pigai,Widiyanti Putri Wardhana,Yandri Susanto,Fadli Zon,Nusron Wahid,Saifullah Yusuf atau Gus Ipul,Maruarar Sirait,Teuku Riefky Harsya,Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY,Satryo Soemantri Brodjonegoro

Arifatul Choiri Fauzi,Yassierli,Zulkifli Hasan atau Zulhas,Tito Karnavian,Bahlil Lahadalia,Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum dan HAM),Abdul Mu’ti (Mendikdasmen),Iftitah Sulaiman,Sugiono,Muhaimin Iskandar

Wihaji,Abdul Kadir Karding,Agus Andrianto,Raja Juli Antoni,Agus Gumiwang Kartasasmita,Pratikno,Maman Abdurrahman (Menteri UMKM),Ribka Haluk,Dudy Purwagandhi,Sakti Wahyu Trenggono,Budi Santoso,Rachmat Pambudy,Raden Dodi Priyono,Hanif Faisol Nurofiq

Nasaruddin Umar,Amran Sulaiman,Sultan B Najamudin,Erick Thohir,Dito Ariotedjo,Budi Gunadi Sadikin,Airlangga Hartarto,Sri Mulyani (Menkeu)Veronica Tan,Supratman Andi Agtas,Rosan Roeslani,M Herindra,Donny Ermawan dan Meutya Hafid.

Prabowo juga bercerita tentang calon menteri yang diajukan oleh ketua umum partai koalisi. Ia menyebutkan bahwa banyak ketua umum partai yang mengirimkan orang-orang profesional, bukan kader partai.

“Saya sangat menghargai para ketua umum yang mengajukan banyak tokoh profesional,” ujar Prabowo.

Ia menjelaskan bahwa ada kemungkinan beberapa calon menteri yang hadir di rumahnya berasal dari kalangan profesional yang diusulkan oleh partai tertentu.

“Jadi, mungkin Anda tidak menyadari bahwa ada beberapa calon yang diusulkan oleh partai A atau B, tetapi sebenarnya mereka adalah teknokrat,” tambahnya.

Prabowo juga tidak menutup kemungkinan untuk memanggil calon menteri dari PDIP atau PKS. “Insyaallah,” katanya ketika ditanya soal calon dari dua partai tersebut.

Prabowo menyebutkan bahwa masih ada beberapa calon menteri yang akan dipanggil di hari-hari berikutnya, karena beberapa calon masih berada di luar kota.

“Masih ada beberapa menteri yang berada di luar kota,” ujarnya.

Pemanggilan calon menteri akan dilanjutkan pada hari kedua, yaitu Selasa (15/10). “Besok ada lagi, mulai sekitar jam 14.00,” jelas Prabowo.

Sementara itu, Partai NasDem memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, menegaskan bahwa keputusan ini bukan berarti NasDem menjadi oposisi.

“Bukan oposisi, kami tetap mendukung pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Gibran. Kami sepenuhnya mendukung kebijakan dan program pemerintahannya,” kata Saan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Saan juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan karena posisi menteri yang ditawarkan tidak sesuai. NasDem merasa tidak tepat untuk mendorong kadernya masuk kabinet.

“Tidak ada hubungannya dengan posisi menteri yang tidak strategis. Ini lebih karena kami merasa kurang pas jika harus memaksakan kader-kader masuk ke kabinet,” ujarnya.

“Tetapi dukungan kami kepada Pak Prabowo sudah ada sejak awal, bahkan sebelum partai lain memberikan dukungan,” tambahnya.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 MAJALAH CEO | All Right Reserved