PT Bhinneka Dwi Persada, Perusahaan yang Mengembangkan Drone Rajawali Cargo 500 UAV. SUKSES Dipamerkan di INDO DEFENCE 2025.

keterangan foto : Palma Henfibiant Putra adalah pemilik PT Bhinneka Dwi Persada.

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, didampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, resmi membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (11/6/2025). Acara yang mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, ini adalah edisi yang ke-10 dan pameran industri pertahanan terbesar di kancah global.

Indonesia Defence 2025 merupakan pameran alutsista dalam dan luar negeri. Acara ini digelar selama empat hari, pada 11-14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini dihadiri 55 negara dan diikuti 32 paviliun Countries.

Pada Pameran Indo Defence 2025 kali ini ada. Yang paling menarik paviliun yang memamerkan Alutsista yaitu Rajawali UAV 500 Cargo Drone ,yang mempunyai Function , equipment transport 300 kg, water bombing, Sling capability 300 kg ,transporting injured personel, , tehnical Specificition yaitu Fuselage, 3,6 x1, 45 m x 1,85 m, main motor Diameter : 5,4 meter , MTOW : 600 kg, endurance : 300 kg ,payload – 30 min , 200 kg payload – 3 hr , max speed : 140 km /h. Maximum altitude : 16 400 ft ( 16400) 5000m asl, fuel : Gasolin.

Palma Henfibiant Putra sebagai pemilik PT Bhinneka Dwi Persada. Kepada awak media mengatakan, Pesawat tanpa awak (Drone) model terbaru kami mampu mengangkat beban 200 kilo gram. Bisa terbang naik keatas yaitu vertikal dan kemudian terbang secara horizontal. Dan landing nya bisa juga persis seperti helikopter turun kebawah.

Menurutnya,“Kalau ada landasan, drone bisa juga mendarat layaknya pesawat jet tempur.Dengan menggunakan bahan bakar solar tentu drone kami akan sangat mudah dioperasikan di berbagai daerah, ”jelas Palma beberapa waktu lalu

"Kegunaan Drone Cargo 500 UAV ini untuk membawa logistik dari satu titik ke titik lain dengan jarak tempuh 100 km. Sangat berguna untuk wilayah konflik seperti Papua.“Kalau di wilayah konflik atau perang, seperti di Papua, tentu helikopter tidak bisa kesana. Untuk itulah Drone UAV ini hadir. Untuk menghemat biasa yang lumayan besar ketimbang menggunakan helikopter," ujarnya.

"Drone Cargo 500 UAV bisa membawa satu orang yang dalam keadaan darurat. Misalnya terluka atau sedang sakit. Dengan ditempatkannya satu Drone Cargo 500 UAV disetiap pos seperti di puluhan pos di Papua, maka rasa aman akan dapat dirasakan oleh seluruh pasukan TNI yang bertugas disana. Karena apabila ada personil yang terluka, maka Drone Cargo 500 UAV siap untuk mengevakuasi ke rumah sakit terdekat."paparnya.

"Tentu Indonesia akan sangat membutuhkan Drone Cargo 500 UAV ini dalam mendukung operasional di seluruh penjuru tanah air,' tambah Palma Henfibiant Putra.

Tentang PT Bhineka Dwi Persada.

Palma Henfibiant Putra adalah pemilik PT Bhinneka Dwi Persada, perusahaan yang mengembangkan drone Rajawali Cargo 500 UAV. Drone ini dirancang untuk berbagai keperluan, termasuk mendukung operasi militer, mengangkut logistik, dan evakuasi korban. Palma Henfibiant Putra juga menyebutkan bahwa drone ini memiliki kemampuan mengangkat beban hingga 250 kilogram dan jarak tempuh 200 km dengan waktu terbang mencapai 24 jam.

Keterangan foto : Drone Banshee Target.

Ditempat yang sama, M.. Henry Sertianingtyas selaku CEO PT Bhineka Dwi Persada menjelaskan produk lain yang dipamerkan yaitu Pesawat Drone Banshee Target yang merupakan drone sasaran tembak untuk latihan arhanud.

Menurutnya “Untuk latihan tembak Arhanud, harus menggunakan target yang bergerak. Pertahanan udara Arhanud sudah cukup mutakhir dengan menggunakan Missile. Dan sudah sejak tahun 90an Arhanud menggunakan target drone seperti Banshee Target ini,”ujarnya.

Keterangan foto: Hovercraft 2000TD .

Ditambahkannya, Masih Ada satu lagi produk unggulan yaitu produk Hovercraft 2000TD yang bisa berjalan diatas air dengan kedalaman 70 cm mengapung, Kecepatan 37 knot. Panjang 12,7 meter bisa di gunakan di rawa dan pasir, ungkapnya.

“Apalagi sungai seperti di kalimantan, dan berbagai medan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan Angkut air biasa.Seperti banyaknya kendala di rawa dengan banyaknya kayu,"pungkasnya (red).