Kamis, 05 Desember 2024

DISLITBANGAD MENGAGAS FORUM INTEGRASI TEKNOLOGI TERAPAN LITBANGHAN BERSAMA UNIVERSITAS DAN INDHAN TERKEMUKAT

DISLITBANGAD MENGAGAS FORUM INTEGRASI  TEKNOLOGI TERAPAN LITBANGHAN  BERSAMA UNIVERSITAS DAN INDHAN TERKEMUKAT


MAJALAHCEO.COM, JAKARTA, -||Kegiatan Forum Integrasi Teknologi Terapan Litbanghan TNI AD TA 2024 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Desember 2024, di Gedung Graha Zeni Pusziad, Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur.


Kegiatan ini mengusung tema "Melalui Inovasi Teknologi Terapan Litbanghan TNI AD untuk Mewujudkan Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan) Berkualitas dan Berdaya Saing Demi Kedaulatan Pertahanan." Perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah paradigma strategi pertahanan di seluruh dunia. Berdasarkan laporan Global Firepower Index 2024, Indonesia menempati peringkat ke-13 dari 145 negara dalam hal kekuatan militer, yang menunjukkan potensi besar dalam pertahanan nasional (Global Firepower, 2024). Kedaulatan pertahanan tidak hanya bergantung pada kapasitas militer, tetapi juga pada kemampuan untuk memproduksi alat peralatan pertahanan secara mandiri. Oleh karena itu, pengembangan teknologi terapan dalam penelitian dan pengembangan (Litbang) menjadi sangat krusial.



Salah satu kunci untuk mencapai kedaulatan pertahanan adalah kemampuan memproduksi alat peralatan pertahanan yang berkualitas tinggi dan berdaya saing. Kemandirian Indonesia dalam industri pertahanan mencerminkan kemampuan untuk memproduksi dan mengembangkan alat peralatan pertahanan tanpa ketergantungan pada negara lain. Untuk merealisasikan hal ini, Indonesia perlu melakukan alih teknologi dengan memanfaatkan transfer teknologi dari negara-negara maju. Kerja sama dengan negara-negara yang memiliki teknologi canggih dapat membantu Indonesia mengembangkan sistem pertahanan yang lebih modern. Penguatan sumber daya manusia (SDM) juga merupakan aspek penting dalam mencapai kemandirian industri pertahanan. Pendidikan dan pelatihan bagi komunitas litbang di sektor pertahanan diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi. Program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan dapat menciptakan tenaga ahli yang mampu mengembangkan dan memproduksi alat peralatan pertahanan berkualitas tinggi. Kemitraan strategis dengan universitas dan industri juga sangat penting dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan alat peralatan pertahanan, menciptakan sinergi antara dunia akademis dan industri untuk menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pertahanan.



Strategi dalam membangun alat peralatan pertahanan yang berkualitas dan berdaya saing juga harus mencakup penerapan standar internasional dalam proses produksi dan pengujian. Dengan menerapkan standar internasional, Indonesia dapat memastikan produk yang dihasilkan memenuhi kriteria kualitas tinggi, yang penting untuk meningkatkan daya saing alat peralatan pertahanan Indonesia di pasar internasional. Investasi dalam Litbang juga sangat penting untuk terus mengembangkan teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan. Dengan investasi yang memadai, Indonesia dapat menciptakan fasilitas penelitian dan pengembangan yang canggih, termasuk laboratorium uji yang dilengkapi peralatan modern untuk mempercepat proses pengembangan alat peralatan pertahanan berkualitas.


Melalui inovasi teknologi terapan dalam Litbang, Indonesia dapat mencapai kemandirian di bidang industri pertahanan. Langkah-langkah strategis seperti alih teknologi, penguatan SDM, dan investasi dalam Litbang adalah kunci menuju kedaulatan pertahanan melalui kemandirian alat peralatan pertahanan. Peran Dislitbangad sebagai Lapang Kekuasaan Teknis (LKT) Litbang di TNI AD sangat strategis. Program kerja Integrasi Teknologi Terapan Litbanghan TNI AD pada TA 2024 menjadi forum penting bagi pengambil kebijakan dan pelaku Litbang untuk bersinergi. Kepala pelaksana kegiatan (Kalagiat) Kolonel Arh GTH Hasto Respatyo, S.T mengatakan Program ini melibatkan kalangan internal TNI AD serta akademisi dari perguruan tinggi dan mitra industri. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat memahami, merencanakan, dan menciptakan prototipe alat peralatan pertahanan berteknologi canggih yang dapat diproduksi, memastikan bahwa alat peralatan pertahanan yang dihasilkan berkualitas dan mampu bersaing dengan Produk inovasi pertahanan dari luar negeri.


Dengan demikian, integrasi teknologi terapan dalam litbang TNI AD merupakan langkah strategis untuk mencapai kemandirian industri pertahanan Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi modern, memperkuat SDM, dan menjalin kemitraan strategis, Indonesia dapat menghasilkan alat peralatan pertahanan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pertahanan. Langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia, tetapi juga memperkuat kedaulatan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian, melalui inovasi teknologi terapan, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita kedaulatan pertahanan yang mandiri dan berdaya saing.



Forum Integrasi Teknologi Terapan Litbanghan TNI AD TA 2024 tersebut diawali dengan sambutan dari Kadislitbangad Brigjen TNI Mokhamad Yasin, S.Sos., M.A.P. Sebagai pembuka forum, kemudian Kolonel GTH. Hasto Respatyo, S.T. Kasubdisbinfung Dislitbangad memaparkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), Peran dan Fokus Dislitbangad dalam kegiatan Litbanghan TNI AD. Selanjutnya, pada sesi diskusi, Dr. Widyastuti, S.Si, M.Si dari Puslit Internet of Things dan Teknologi Pertahanan (Puslit IoTTP) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS Surabaya bertindak sebagai moderator yang mengendalikan jalannya acara. Diskusi ini menghadirkan Prof. Yusuf Nur Wijayanto, Direktur Pusat Riset Elektronik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Komaruddin, S.T, M.Eng., Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dr. Husna Nugrahapraja, S.Si, M.Si, Ph.D., Kepala Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan Next Generation Sequencing Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (NGS SITH) ITB, dan Dr. Eng. Dhany Arifianto, ST, M.Eng., Kapuslit Internet of Things dan Teknologi Pertahanan (IoTTP) DRPM ITS sebagai narasumber.


Peserta diskusi meliputi kalangan internal TNI AD, civitas akademisi, dan perwakilan industri pertahanan. Hadir dalam acara tersebut Kapuspalad, Perwakilan dari Staf Perencanaan Kasad, Para Dirlitbang Kotama/Balakpus TNI AD, Paban III/Litbangasro Srenum TNI, Irut III/Iren Itben Itjenad, para Dirbin, para Kasubdit, dan para pejabat utama Dislitbangad.


Pada kesempatan tersebut, Kolonel Rudy Hermawan, S.H., S.Ip., Dirbinlitbang Pussenif memaparkan Teknologi Terapan Prototipe Rifle Perimeter Management System (RPMS), Kolonel Cpl Daniel C.H., S.Sos., Kabengpuspal Puspalad memaparkan Teknologi Terapan Produk Ponton Pembersih Sungai, dan Prima Kharisma I.Y., S.Si., M.Sc., Ph.D., Vice President of Innovation PT. Pindad memaparkan Strategi dalam Mendukung Pengembangan Alpalhan TNI dan Peluang Kerja Sama.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 MAJALAH CEO | All Right Reserved