Minggu, 24 April 2022

PENGGIAT SOSIAL YANG TERLUPAKAN

 PENGGIAT SOSIAL YANG TERLUPAKAN



Jakarta - Masa pademi covid-19 yang sudah 2 tahun lebih di Indonesia memberikan dampak buruk bagi masyarakat miskin. Kehidupan mereka semakin sulit, karena banyak warga masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat di phk dari tempat kerjanya.

Namun dibalik kesulitan yang dihadapi masyarakat, masih ada tokoh masyarakat penggiat sosial yang memperhatikan nasib masyarakat miskin.



Tokoh ini seorang dermawan yang gemar bersedekah dan berbagi kepada kaum duafa namun tidak banyak orang tahu, bahkan dilupakan banyak orang. Sejak maret 2020 awal pademi covid 19 hingga april 2022 tokoh ini banyak melakukan gerakan sosial berupa pembagian 1 jt masker, 100 rb nasi box, 50 rb paket sembako, pembuatan tempat cuci tangan di pos pos RW, dan membuat lumbung pangan untuk persediaan kebutuhan warga di masa sulit.

Tokoh yang satu ini juga sejak tahun 2008 gemar melakukan santunan anak yatim dan kaum duafa setiap 6 bulan sekali.



Banyak cerita mulut ke mulut bahwa tokoh ini tidak mempedulikan dirinya, yang penting keluarga, tetangga, saudara, masyarakat di sekelilingnya bisa hidup senang.

Untuk mengetahui siapa tokoh dermawan yang terlupakan ini, wartawan majalah CEO mendatangi di kediaman tokoh tersebut saat menggelar santunan anak yatim dan kaum duafa jumat 22 april 2022. Tokoh dermawan dan penggiat sosial tersebut tak lain adalah Prof.Dr.H Paiman Raharjo yang merupakan keturunan bangsawan dengan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Paiman Raharjo Wipronegoro.



Beliau memulai kariernya sebagai tukang sapu. Saat dimintai keterangan terkait kepeduliannya terhadap sesama, paiman raharjo mengatakan bahwa harta yang saya miliki saat ini adalah titipan Allah SWT yang harus saya sampaikan kepada yang berhak menerima. Untuk terus bisa berbuat kebaikan kepada sesama umat, saya pernah menjual apartemen, rumah, tanah, mobil dan perhiasan. Saat kecil hidup saya susah, sering dihina, dicaci, dibuli dan bahkan dicurigai sebagai seorang pencuri krn kumel seperti gembel karena saat itu saya sebagai seorang tukang sapu, tutur paiman sambil menangis mengenang penderitaan masa lalu.



Lebih lanjut paiman menuturkan, bahwa semenjak kenal bpk jokowi, dirinya banyak belajar ilmu iklas dan filsafat hidup dari pak Jokowi yang selalu perhatian kepada rakyat kecil. Saya meniru pak Jokowi, di dalam mobil saya selalu ada sembako untuk persiapan di jalan jika ada yang membutuhkan. Prinsip hidup saya, yang penting bisa membuat bahagia/senang bagi orang lain. Hidup saya akan berarti jika hidup saya bermanfaat bagi orang lain, tutur paiman mengakhiri perbincangannya.(red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Majalah CEO | All Right Reserved