Kamis, 19 Mei 2022

Polda Jabar Musnahankan 1.196 Ton Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu Jaringan Internasional

Polda Jabar Musnahankan 1.196 Ton  Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu Jaringan Internasional


MAJALAHCEO.COM
,BANDUNG,-  Kepolisian daerah Jawa Barat hari ini memusnahkan barang bukti Narkotika jenis Sabu seberat 1.196 Ton hasil ungkap kasus Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar di Pangandaran beberapa waktu lalu,(19/5/2022).


Dirres narkoba polda jabar dlm laporannya menyampaikan" Kegiataln tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungan jawaban  Polda Jabar dalam memberikan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif melalui kegiatan pemusnahan barang bukti yg di dapatkan di wilkum Polda Jabar atau tepatnya di pangandaran


Pemusnahan akan dilakukan di dua lokasi, tempat yang pertama ini dilaksanakan dilaksanakan di Mapolda Jawa Barat sedangkan di lokasi kedua pemusnahan bekerja sama dengan PT Biofarma Bandung, dapat kami laporkan dengan bapak Kapolda dan para Ulama yg mempunyai generator ber kapasitas besar, sehingga dalam hal ini pemusnahan dapat cepat bisa terlaksana sehingga tidak menunggu waktu yang lama

 Dari pengungkapan kasus ini terbukti bahwa peredaran narkoba ini masih tinggi, ini membuktikan bahwa jaringan sindikat narkoba tetap bekerja tidak mengenal waktu walaupun kita tahu ini masih di  masa pandemi covid 


Ucapkan terima kasih atas kerjasama dan partisipasi dari rekan-rekan instansi terkait dan para penggiat anti narkoba serta seluruh lapisan masyarakat yang telah bermitra dengan Direktorat reserse narkoba Polda Jawa Barat dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif khususnya dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba

Dalam pemusnahan barang bukti tersebut di lakukan  uji tes dengan screning dan juga di tayangkan vidio kilas balik pengungkapan narkoba jenis shabu oleh Ditresnarkoba Polda Jabar



Kapolda Jabar Irjen Pol.Drs.Suntana.,M.Si mengatakan "yang  kami hormati dan kami banggakan Gubernur Jawa Barat , Pangdam III Siliwangi, Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Kajati, Danlanal, Danlanud, BNNP,Dinkes serta teman-teman sekalian yang terlibat dalam kegiatan ini. Tanpa mengurangi rasa hormat saya, tidak bisa saya sebutkan satu persatu seperti guru saya Ketua MUI Jawa Barat, Nuhun Pak Kyai atas kehadirannya dan yang paling saya hormati dan saya banggakan rekan-rekan media di lingkungan provinsi Jawa Barat

"Dalam era transformasi dan demokrasi pertanggung jawaban instansi dalam melaksanakan kegiatan itu harus dilaksanakan Karena itulah yang menyebabkan satu instansi menjadi eksis dan mendapat pengakuan dari masyarakat yang diaplikasikan dalam bentuk survei atau celotehan

Yang kedua adalah apa yang dilakukan oleh instani itu harus disampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengerti bahwa sebagian tupoksi yang dilaksanakan instansi itu telah dilaksanakan, memang harus dengan hati-hati karena ini bisa menimbulkan satu rasa kekhawatiran yang sangat besar. 

Tetapi kita juga harus melihat bahwa ini adalah untuk memberikan satu keyakinan kepada masyarakat kita, bahwa kita telah melakukan tupoksinya. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat khususnya yang terkait dengan kegiatan ini, jadi pada kesempatan ini izinkan dengan kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran teman-teman di sini baik yang mewakili Forkopimda dan yg  dari Direktur Biofarma dan lain-lainnya karena tanpa kehadiran dari bapak-bapak dan ibu sekalian Kegiatan ini tidak akan mendapat satu dukungan. 

Kapolda menegaskan"untuk pengungkapan sebuah kasus,baik itu kasus narkoba ataupun yang lainnya atau kasus kejahatan apapun, itu merupakan sinergitas dari kita semua pemerintah dan TNI Polri serta pihak terkaiit dan yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat, contoh kasus di Pangandaran itu berawal dari adanya informasi  masyarakat, bahwa akan ada rencana transaksi narkoba, dengan dasar Itulah polisi melakukan tindakan. Jadi bisa dibayangkan jika kita bisa membangun semua partisipasi masyarakat Jawa Barat dimanapun berada.Kalau di Jawa Barat dari luar masuknya lewat wilayah seperti dari Pangandaran, Cianjur, Garut Cipatujah dan Sukabumi, wilayah-wilayah ini disebut dengan jalur Pansela, kalau masyarakat di sana bisa  bisa bersinergi dan berpartisipasi serta peduli terhadap peredaran dan bahaya narkoba.

Yang paling utama adalah  partisipasi dan kepedulian masyarakat Jawa Barat terhadap bahaya narkoba, tadi presiden dengan jelas  mengatakan betapa bahayanya Narkoba untuk kehidupan bangsa dan negara kita. Kita semua tidak mau anak-anak kita, adik-adik kita, yang nanti akan memimpin 2 tahun atau 3 tahun mendatang, tergantung dengan narkoba yang memang tidak bisa di prediksi

Kegiatan tersebut di pimpin langsung Kapolda Jabar Drs.Suntana,M.Si bersama Direktorat Reserse Narkoba dan para PJU Polda Jabar, dan di hadiri Gubernur Jabar(di wakili)Kajati, Ketua Pengadilan Tinggi Jabar(di wakili)Pangdam III Siliwangi(diwakili),Danlanud, Danlanal,BNNP, Ketua MUI Jabar, Bupati Pangandaran, Direktur PT.Biofarma serta Toga dan Tomas Jawa Barat

#Yatiman***


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Majalah CEO | All Right Reserved