Kamis, 11 Agustus 2022

Tim Satgas PMK Enrekang makin gencar lakukan sosialisasi di Berbagai Tempat

Tim Satgas PMK Enrekang makin gencar lakukan sosialisasi di Berbagai Tempat


 


Majalah CEO - Enrekang - Setelah melaksanakan sosialisasi yang sama di Kecamatan Buntu Batu. Tim  Satgas penyakit mulut dan kuku (PMK) Kabupaten Kembali melakukan Komunikasi,Informasi, dan Edukasi kepada para Peternak Sapi dan Kerbau di Kantor Kecamatan Alla  pada Kamis (11/08/2022)


 Hadir dalam acara Kadis Kominfo dan Statistik Kabupaten Enrekang Hasbar, Kepala Baznas Janwar, Camat Alla Dzulkifli DM dan Kabid Keswan Perternakan dan Perikanan Andi Anhar, 


Mengawali Koordinator Tim Satgas KIE Kabupaten Hasbar mengatakan yang intinya kehadiran Tim Satgas KIE yang diketuai Pak Sekda Enrekang saat ini  terjun langsung ke Lokasi yang berdampak utamanya di daerah yang masuk ke Zona merah


"Kecamatan Alla saat ini sudah masuk dalam Zona merah penyebaran PMK, Khususnya di Desa Sumillan data Tim satgas PMK sudah ada 8 ekor sapi ternak yg terjangkit"ucapnya


Olehnya itu Hasbar selaku Koordinator Tim Satgas KIE menginginkan adanya jalinan Kolaborasi bersama antara semua pihak baik masyarakat dan pemerintah dalam hal penanganan lalu lintas hewan, penanganan hewan terjangkit dan juga penyebarannya


Kabid Keswan  Peternakan dan Perikanan Andi Anhar menjelaskan lebih rinci mengenai penyakit Hewan PMK ini hampir sama dengan penyakit Covid 19 dari segi penularan dan penanggulangannya nantinya hewan hewan ternak akan di vaksin 1 dan 2 plus booster. 


"Penyakit PMK ini nyata ada dan juga penyebarannya karena sampai hari ini sudah 65  hewan ternak yang sudah terjangkit di Kabupaten Enrekang"


Lanjut Andi Anhar mengatakan penyakit PMK ini memiliki masa ingkubasi selama 1 - 14 hari dalam proses penyebarannya. 


"Adapun tanda – tanda hewan terserang sakit PMK Demam Tinggi,Gusi lidah Bibir Melepuh dan luka di kaki dan selah- selah kuku"ucapnya


Dalam kesempatan itu juga Kabid Keswan Perternakan dan Perikanan mengatakan bahwa daging hewan terjangkit PMK aman untuk di komsumsi asal dengan pengelolaan yang baik. 


"Daging tersebut di rendam dulu di dalam air mendidih dan juga daging tersebut di diamkan selama 12 jam dan di gantung di baskom yang berisi air yang telah di campur dengan asam sitrat"ujarnya 


Lanjut Andi Anhar menjelaskan ada 4 hal yang harus di lakukan dalam memutus rantai penyebaran PMK ialah Bio Security, Transportasi Lalu lintas hewan ternak, Potong bersyarat, Vaksinasi lengkap 


Jika kita komitmen lakukan upaya penanggulangan secara bersama maka wabah PMK akan hilang .


Selain itu memohon keikhlasan peternak untuk mau dan rela untuk melakukan pemotongan bersyarat hewan ternaknya demi memutus mata rantai penyakit PMK ini ,pinta Andi Ansar. 


Kemudian juga menambahkan peternak jangan khawatir terhadap hewan ternaknya yang di potong karena nantinya akan mendapat dispensasi pemerintah sesuai dengan syarat syarat telah di tentukan.


Pada kesempatan ini Junwar selaku Ketua Baznas yang juga merupakan dokter hewan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik


"Wabah PMK Ini bukan kasus baru, kuncinya marilah kita saling menguatkan dan kerjasama antara peternak dengan Satgas sangat diperlukan dalam menangani kasus PMK ini"tukasnya .( *atta)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Majalah CEO | All Right Reserved