Jakarta - SMA Binus Simprug Jakarta Klaim Tegas Terhadap Pelaku Bullying, namun Kehadiran K di Lapangan Basket Mengundang Tanda Tanya.
Pihak SMA Binus Simprug Jakarta menyatakan telah mengambil tindakan tegas terhadap seorang siswa berinisial K, yang diduga sebagai pelaku bullying terhadap siswa lain (RE). Tindakan disipliner yang diambil adalah skorsing dari kegiatan sekolah. Namun, klaim ini dipertanyakan setelah media menemukan bahwa K tampak hadir mendukung tim basket sekolah dalam kompetisi antar-SMA.
Menurut pengakuan RE, K bukan hanya pelaku kekerasan, tetapi juga ketua geng yang terlibat dalam tindakan bullying di sekolah. Pihak sekolah telah menyatakan di media bahwa K telah dikenai sanksi skorsing, tetapi kehadirannya di pertandingan basket menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi penerapan sanksi tersebut.
**Curiga dan Sikap Menghindar**
Sebuah flyer yang menampilkan foto anggota tim basket SMA Binus Simprug Jakarta menunjukkan wajah K, yang menimbulkan kecurigaan. Ketika ditemui awak media, K terlihat menunjukkan sikap menghindar dan enggan menjawab pertanyaan terkait kasus yang sedang viral tersebut.
Petugas penyelenggara pertandingan juga tampak berupaya untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi dan membatasi akses kepada media. Salah seorang staf bahkan menyiratkan bahwa tindakan pencegahan ini berkaitan dengan upaya melindungi privasi siswa SMA Binus Simprug.
**Upaya Pencegahan Berlapis**
Beberapa pihak yang berada di sekitar lokasi pertandingan tampak mencurigai kehadiran awak media, dan beberapa petugas berbadan tegap terlihat mengawal K ke ruang tertutup, mencegah media mendekati siswa tersebut. Menurut pengamatan, pihak SMA Binus Simprug terkesan sudah mengantisipasi kedatangan media, bahkan memastikan K tetap berada dalam lingkungan yang terkendali.
Ketika awak media mencoba berbicara dengan K di sela-sela pertandingan, ia hanya memberikan jawaban singkat dan berusaha kembali membaur dengan teman-temannya.
**Kehadiran K di Lapangan Basket**
Kehadiran K dalam pertandingan tersebut disorot karena diduga menunjukkan bahwa pihak sekolah belum sepenuhnya melaksanakan sanksi skorsing. Walau demikian, pasca pertandingan, K tampak menghindari sorotan media dengan cepat berganti pakaian dan menunggu di luar gedung. Hal ini memicu spekulasi bahwa sekolah mungkin tidak konsisten dalam menegakkan sanksi terhadap siswa yang terlibat bullying.
Di luar gedung, sejumlah orang tua murid dan staf sekolah tampak menjaga ketat interaksi antara tim basket dengan media. Ketika awak media mendekati K, seorang pengajar sekolah tampak memarahi wartawan dan menegaskan bahwa urusan tersebut adalah urusan internal sekolah.
Keberadaan K di tengah tim basket SMA Binus Simprug menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas dan konsistensi penerapan sanksi yang dijatuhkan oleh pihak sekolah. Beberapa pihak berpendapat bahwa tindakan tegas yang dijanjikan pihak sekolah belum sepenuhnya diterapkan.
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram