JAKARTA – PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS), penyedia teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk jalan tol, menyatakan kesiapan penuh dari sisi teknologi, infrastruktur, dan pendanaan. PT RITS menegaskan bahwa keberlanjutan akselerasi proyek Strategis Nasional (PSN) ini kini sepenuhnya bergantung pada kesiapan regulasi dan komitmen nyata dari pemerintah Indonesia.
Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg, menjelaskan bahwa komitmen ini dibuktikan dengan pendanaan penuh yang berasal dari Pemerintah Hungaria. "Lebih dari separuh dari total dana investasi senilai 300 juta dollar AS telah direalisasikan dalam kurun waktu empat tahun sejak kontrak ditandatangani. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen jangka panjang kami," ujar Keszeg dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (21/10).
Keszeg merincikan, PT RITS telah siap mengimplementasikan teknologi MLFF secara komprehensif, mencakup dukungan vendor untuk sistem pembayaran, aplikasi Cantas, perangkat On Board Unit (OBU), layanan Customer Service 24 jam, serta perangkat dan infrastruktur termutakhir. Untuk memastikan keamanan sistem, PT RITS juga telah membentuk Tim Respons Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT) sesuai standar BSSN.
Menanggapi hal ini, Direktur Keamanan Siber dan Sandi untuk Sektor TIK, Media, dan Transportasi BSSN, Nur Achmadi Salmawan, menyatakan dukungan. "Kami siap mendukung penguatan keamanan digital program MLFF ini, mengingat PT RITS sudah membentuk Tim CSIRT yang memastikan keamanan dan keandalan sistem," katanya.
Meskipun vendor siap, implementasi masih menghadapi tantangan koordinasi antar pemangku kepentingan. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) unsur Pemangku Kepentingan, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, MT, PhD, menyoroti pentingnya integrasi antar pengelola jalan tol dan tantangan regulasi penegakan hukum dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. "Kami berharap kita bisa bekerja sama dengan cepat untuk menyatukan banyak pemangku kepentingan ini," harap Sony.
Direktur PT RITS, Renaldi Utomo, menambahkan bahwa pihaknya menantikan kelanjutan kajian dari Kementerian PUPR terkait berbagai aspek teknis dan regulasi MLFF. "Kami sangat menantikan kelanjutan dari pihak terkait guna mewujudkan percepatan implementasi. Terlebih, proyek ini kembali ditetapkan sebagai Proyek Strategi Nasional pada tahun 2025," kata Renaldi.
Secara ekonomi, kehadiran sistem MLFF ini dianggap krusial. Studi kelayakan PT RITS dan data Bank Dunia menunjukkan, kemacetan di jalan tol mengakibatkan kerugian ekonomi nasional yang sangat besar, mencapai miliaran dollar AS setiap tahun.
Dengan MLFF, efisiensi lalu lintas akan meningkat, yang sekaligus diharapkan mampu menekan kerugian dan mendongkrak pendapatan negara. Teknologi GNSS yang sukses diterapkan di Hungaria bahkan mampu meningkatkan pendapatan negara hingga lima kali lipat. Dengan keberhasilan yang teruji ini, PT RITS berharap MLFF dapat menjadi lompatan strategis bagi Indonesia dalam revolusi sistem pembayaran tol global, yang akan memberikan pilihan pembayaran melalui aplikasi CANTAS, perangkat OBU, atau route ticket.
PT RITS menyatakan kesiapan untuk terus membuka kolaborasi lebih luas bersama kementerian hingga sektor swasta lainnya, demi mempercepat penerapan MLFF secara bertahap di seluruh Indonesia.



FOLLOW THE MAJALAH CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow MAJALAH CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram